Balangan, (31/07/2024) - Guna meningkatkan kemampuan para pengelola zakat yang transparan dan akuntabel, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Balangan melakukan pelatihan pendampingan Sistem Informasi BAZNAS (SIMBA) yang berlangsung dari tanggal 30-31 Juli 2024 di Wisma Manyandar, Kabupaten Balangan. SiMBA merupakan aplikasi pencatatan aktivitas pengelola zakat Nasional yang sesuai dengan regulasi yang berlaku, khususnya Perbaznas Nomor 1 tahun 2023 tentang pelaporan menggunakan SIMBA. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh staf BAZNAS Kabupaten Balangan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan amil dalam pengelolaan zakat yang transparan dan pengelolaan keuangan yang akuntabel.
Dalam kesempatan ini, ketua Baznas Kabupaten Balangan Habib Muhammad Assegaf mengungkapkan, dengan adanya kegiatan pelatihan Sistem Informasi Baznas (SIMBA) ini di harapkan seluruh amil yang ada di lingkungan Baznas Kabupaten Balangan tidak mengalami kendala dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat dalam mewujudkan pengelolaan zakat yang transparan dan pengelolaan keuangan yang akuntabel. Hal ini disampaiakan dalam sambutan pembukaan pelatihan SIMBA. Lebih lanjut beliau menyampaikan, pelayanan terhadap masyarakat merupakan pelayanan yang sangat mendasar bagi sebuah lembaga keuangan, termasuk Baznas di dalamnya yang mengelola zakat umat.
Pelatihan ini dibimbing langsung oleh orang yang ahli di bidangnya, seperti H. Ahmad Rafiie (Wakil Ketua III) BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan yang membidangi Perencanaan, Keuangan dan Pelaporan. Dalam pemaparannya beliau membahas kebijakan tentang keuangan. Selain itu, narasumber lainnya Muhammad Arsyad (Kepala Bagian Perencanaan Keuangan dan Pelaporan) BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan yang mengupas pengelolaan keuangan di BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan, dan Muhammad Fadlullah (Kepala Seksi Akuntansi) BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan yang memberikan materi teknis tentang penginputan kas masuk dan kas keluar beserta prakteknya. Selain itu, peserta juga diajarkan tentang cara membuat Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan (RKAT).
Waka III BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan sekaligus Koordinator BAZNAS Balangan-HSU-Tabalong menyampaikan bahwa “Semangat amil BAZNAS Kabupaten Balangan ini luar biasa, sebab satu-satunya BAZNAS tingkat Kab/Kota yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan yang mengadakan Pelatihan amil berkaitan dengan SiMBA ialah BAZNAS Kabupaten Balangan. Hal ini karena adanya dukungan dari Pemkab Balangan yang memberikan dana hibah untuk operasional BAZNAS Kabupaten Balangan, sehingga kualitas atau kemampuan sumber daya manusia amilnya dapat ditingkatkan dengan pelatihan semacam ini.”
Pelatihan ini tidak hanya mengulik tentang aplikasi SiMBA, melainkan juga tentang pelaporan keuangan dan RKAT. Sebab aplikasi SiMBA itu dimulai dari penginputan RKAT. Adapun dasar untuk menyusun RKAT itu sendiri ialah Renstra, hal itulah yang menjadi alasan penting pelaksanaan pelatihan amil ini. Yang pada intinya ialah untuk mengembangkan potensi SDM amil, sehingga dapat memajukan BAZNAS (Kabupaten Balangan khususnya).
Sebelumnya memang banyak yang salah kaprah dengan SiMBA ini, kebanyakan dari amil BAZNAS itu menyebutnya dengan kata ‘SIMBA’ yang berasal dari singkatan: Sistem Informasi Manajemen BAZNAS, padahal yang benar itu katanya ialah SiMBA (dengan huruf i nonkapital) dan berasal dari singkatan: Sistem Manajemen Informasi BAZNAS. Yang mana aplikasi ini merupakan sebuah terobosan baru dalam memenuhi koordinator sistem pengelolaan zakat yang transparan dan akuntabel di seluruh wilayah Indonesia. Adanya aplikasi SiMBA ini tujuannya untuk memudahkan pengelolaan ZIS bagi seluruh BAZNAS Daerah dan dapat dipantau oleh BAZNAS RI. Yang mana dalam aplikasi ini memuat data muzaki/munfik, mustahik, UPZ, serta laporan pengumpulan dan penyaluran ZIS.
Saat ini BAZNAS RI meminta seluruh BAZNAS Daerah termasuk tingkat Kab/Kota itu menggunakan SiMBA dengan versi terbaru, yaitu versi 2023. Sebab jika masih menggunakan versi yang lama (tahun 2012), maka laporan ZISnya tidak terbaca oleh BAZNAS RI dan dianggap BAZNAS daerah tersebut tidak aktif dalam mengelola ZIS.
Permasalahan yang dialami oleh BAZNAS Kabupaten Balangan pada penerapan SiMBA dengan versi terbaru itu ialah BSZ lembaga tidak dapat dicetak, sehingga BAZNAS Kabupaten Balangan kembali memakai versi lama. Adapun saran dari narasumber ialah dengan meupload ulang data muzaki/munfiknya. Namun, di SiMBA itu ada namanya Migrasi Pengumpulan. Maksudnya data muzaki/munfik bisa diupload/diinput dalam jumlah yang besar (tidak satu-persatu).
BAZNAS tentunya memiliki arah yang menjadi tujuan untuk menjalankan program kerja. Oleh karena itu, perlunya mengenal dan menyusun Renstra (Rencana Strategis), Renja (Rencana Kerja), dan RKAT (Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan).
Adapun langkah pembuatan laporan keuangan dilakukan praktik secaara langsung oleh masing-masing amil yang dibimbing oleh narasumber ahli, yakni Muhammad Arsyad selaku Kabag Perencanaan Keuangan dan Pelaporan BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan. Yang didahului dengan penyeragaman persepsi sebelum melakukan praktik tersebut.
Adapun tujuan dari pelatihan SIMBA ini, dapat meningkatkan kemampuan para amil Baznas dalam penggunaan aplikasi SiMBA. Selain itu, diharapkan melalui pelatihan ini dapat meningkatkan kualitas pencatatan transaksi, baik pengumpulan maupun pendistribusian dana Zakat Infak dan Sedekah (ZIS) di Kabupaten Balangan terutama di bidang Keuangan dan Pelaporan. Tentu saja yang tidak kalah pentingnya adalah dapat membuat laporan keuangan dan menampilkannya secara real time. Sehingga akan berdampak pada peningkatan kepercayaan para Muzaki (pemberi zakat) untuk berzakat melalui BAZNAS
Sementara itu, salah satu narasumber Muhammad Arsyad (Kepala Bagian Perencanaan, Keuangan dan Pelaporan) menyampaikan rasa syukurnya atas kelancaran kegiatan ini. “Alhamdulillah, kegiatan kali ini berjalan dengan lancar. Pelatihan ini sangat diperlukan oleh para amil di BAZNAS Kabupaten Balangan, terutama karena banyak amil baru yang masih memerlukan pelatihan terkait pengelolaan keuangan, SiMBA, dan teknis lainnya,” ujarnya.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para staf BAZNAS Kabupaten Balangan dapat lebih mahir dalam mengelola keuangan dan menggunakan SiMBA, sehingga mampu meningkatkan kinerja dan efektivitas pengelolaan dana zakat, infak, dan sedekah di wilayah Balangan.